Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju

Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju

Pertandingkan Sabuk WBF, Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju HSS Series 4

Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju. Pertandingan tinju selalu menjadi sorotan bagi pecinta olahraga. Tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan atas kemampuan atlet tinju dalam menghadapi tantangan di atas ring. Salah satu pertandingan tinju yang baru-baru ini mendapat apresiasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) adalah HSS Series 4 yang berhasil mempertandingkan sabuk World Boxing Federation (WBF).

Keberhasilan HSS Series 4 dalam mempertandingkan sabuk WBF ini menjadi bukti keseriusan penyelenggara dalam menghadirkan pertandingan tinju berkualitas. Menpora Dito mengapresiasi upaya tersebut dan menganggapnya sebagai langkah positif dalam mengembangkan olahraga tinju di Indonesia.

HSS Series 4 merupakan salah satu ajang tinju yang diadakan secara rutin oleh HSS Promotions. Ajang ini telah berhasil mempertandingkan beberapa sabuk tinju bergengsi sebelumnya, seperti sabuk World Boxing Association (WBA) dan International Boxing Federation (IBF). Dengan berhasil mempertandingkan sabuk WBF, HSS Series 4 semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu ajang tinju terkemuka di Indonesia.

Pertandingan tinju pada HSS Series 4 diikuti oleh beberapa petinju terbaik Indonesia yang telah terbukti kemampuannya di berbagai ajang tinju sebelumnya. Mereka bertarung dengan penuh semangat dan determinasi untuk meraih sabuk WBF yang menjadi target utama dalam pertandingan ini.

Tidak hanya menyajikan pertandingan tinju berkualitas, HSS Series 4 juga memberikan kesempatan bagi petinju muda Indonesia untuk menunjukkan bakat mereka. Ajang ini menjadi wadah yang tepat bagi mereka untuk mengasah kemampuan dan mendapatkan pengalaman berharga di dunia tinju.

Apresiasi dari Menpora Dito terhadap HSS Series 4 juga menjadi dorongan bagi para petinju Indonesia untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Dengan adanya dukungan dan apresiasi dari pemerintah, diharapkan olahraga tinju di Indonesia semakin berkembang dan mampu mencetak atlet-atlet tinju yang berprestasi.

Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju

Pertandingan tinju memang bukan hanya tentang kekuatan fisik semata, tetapi juga tentang strategi, ketangguhan mental, dan disiplin yang tinggi. Melalui ajang tinju seperti HSS Series 4, para petinju dapat mengasah kemampuan tersebut dan menjadi atlet tinju yang lebih baik.

Di masa depan, diharapkan akan ada lebih banyak lagi ajang tinju yang mampu mempertandingkan sabuk-sabuk bergengsi seperti WBF. Hal ini akan memberikan motivasi lebih bagi para petinju Indonesia untuk terus berlatih dan meraih kesuksesan di dunia tinju.

Sebagai pecinta olahraga, kita dapat memberikan dukungan dengan menyaksikan dan memberikan apresiasi kepada para petinju yang berjuang di atas ring. Dengan begitu, kita turut berperan dalam perkembangan olahraga tinju di Indonesia.

Terakhir, apresiasi dari Menpora Dito terhadap HSS Series 4 yang berhasil mempertandingkan sabuk WBF menjadi bukti bahwa tinju di Indonesia semakin mendapat perhatian dan pengakuan yang layak. Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari perkembangan positif olahraga tinju di tanah air.

Bandung: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menghadiri Weigh In and Fight Day Holywings Sports Show (HSS) Series 4 di W Super Club Paskal, Bandung, Sabtu (16/12) sore. Sebelum nantinya event olahraga tinju yang dikemas dengan ragam hiburan ini digelar Minggu (17/12).

Menpora memberikan apresiasi pada event pertandingan olahraga tinju ini lantaran pada seri keempatnya turut mempertahankan perebutan sabuk World Boxing Foundation (WBF).

Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju

“Saya sangat mengapresiasi pada HSS di mana pada series kali ini memperebutkan sabuk World Boxing Foundation. Jadi ini bisa dikatakan sudah naik tingkat,” sebut Menpora Dito.

Menurut Menpora, dengan dipertandingkannya sabuk WBF ini, dan sudah bisa dilihat betapa keseriusan dan juga komitmen dari HSS dalam menyelenggarakan pertandingan tinju. Selain ajang ini dipadukan dengan entertainment, dari sisi pembinaan prestasi juga sudah diakui oleh dunia.

“Ini harus kita applause dan juga apresiasi, bisa kita maknai apa yang dilakukan HSS sudah on the track, juga sudah sangat benar dan sesuai tujuannya,” tutur Menpora Dito.

Lebih lanjut Menpora Dito menyebut pencapaian HSS ini bisa menjadi penyemangat bagi para petarung se-Indonesia. Sehingga akan lebih banyak para petarung berbondong-bondong mengikuti kejuaraan HSS.

Menpora Dito Apresiasi Keseriusan Ajang Tinju

“Sekali lagi selamat untuk HSS. Untuk semua fighter semoga besok bertanding dengan sportif, dan juga semoga yang terbaik menang. Tetapi yang belum menang jangan kecewa, bertanding lagi di HSS berikutnya,” pesan Menpora Dito.

HSS Series 4 Bandung sendiri menghadirkan total 15 partai. Meliputi 7 partai profesional, 6 partai selebriti, 1 partai amatir, dan 1 partai publik yang melibatkan driver ojek online (ojol).

menpora

Jejak Sejarah Kelembagaan Kemenpora dari masa ke masa

Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana penelusuran tim tentang sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Istilah pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabangcabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.

Tangan Kanan MengepalMerupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika

Tiga pilar pada tangan mengepal : mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaituKebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.

Warna Biru : mempunyai makna lambang/simbolik : Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan, dan Dinamis

By seowora